Shaft boleh jadi salah satu karakter jagoan yang ditunggu kehadirannya. Film waralaba terakhirnya dibuat pada 2000, tapi selang dua dekade baru ada sekuelnya. Tak sedikit kasus yang layak tunggu macam begini. Ada apa aja ya?
Oke, kita mulai dari Shaft. Detektif jagoan Afro-Amerika ini berperangai sopan, banyak akal, tapi main keras jika perlu. Pertama kali muncul pada 1971 berjudul Shaft dengan aktor Richard Roundtree jadi John Shaft. Proyek ini langsung menarik perhatian, sampai muncul sekuelnya berturut-turut pada 1972 dan 1973. Namun setelah itu nyaris tak terdengar.
Uniknya, pada 2000 hadir film berjudul serupa Shaft (sutradara John Singleton), dengan Samuel L. Jackson sebagai John Shaft II. Konon ia keponakan dari John Shaft yang dulu itu. Lantas ada sekuelnya lagi 19 tahun kemudian, ketika sineas Tim Story hadirkan sekuel Shaft, judulnya Shaft juga. Nah, jagoannya bernama JJ Shaft diperankan oleh Jessie T. Usher. Pegawai FBI ini anaknya John Shaft II.
Oh ya, Shaft versi 2019 hadir duluan di CATCHPLAY+, baru kemudian versi 2000 pada akhir Oktober ini. Seru dan kocak deh, makanya layak banget ditunggu. Bikin penasaran, kayak apa sih jenakanya si Nick Fury ini kalau jadi detektif.
Betewe, sekuel yang patut ditunggu bukan hanya Shaft deh. Banyak juga waralaba lain yang tak kalah serunya dan ada di CATCHPLAY+. Tak percaya? Cek artikelnya.
Doctor Sleep (Mike Flanagan, 2019) – The Shining (1980) -39 tahun
Kuncinya ada pada bocah Dan Torrance. Kini, saat dewasa diperankan aktor Ewan McGregor. Dulu penulis novelnya, Stephen King tak suka adaptasi versi Stanley Kubrick. Padahal keren banget filmnya. Apakah Mike Flanagan mampu memenuhi ekspektasi King? Ini alasan kenapa meskipun berselang 40 tahun, film horor ini layak ditunggu
Mad Max: Fury Road (George Miller, 2015) - Mad Max 3: Beyond Thunderdome (1985) – 30 tahun
Kayak apa sih kisah distopia ini dieksekusi di era modern? Max Rockatansky tak lagi dimainkan Mel Gibson, tetapi musuh Batman, Tom Hardy. Plus parade nama beken macam Charlize Theron, Zoë Kravitz, Nicholas Hoult, hingga Rosie Huntington-Whiteley bikin film ini layak dinanti.
Jurassic World (Colin Trevorrow, 2015) - Jurassic Park III (2001) – 14 tahun
Sebuah sekuel plus reboot versi sebelumnya besutan Joe Johnston. Proyek dengan bintang Chris Pratt dan Bryce Dallas Howard ini menyajikan taman Jurassic yang dibuka untuk umum. Dinosaurusnya pun diternakkan bak hewan piaraan, tak seperti edisi awal era 90-an. Ketika teknologi CGI sudah lebih canggih mustahil orang tak menunggu waralaba milik Steven Spielberg ini bukan?
Rambo: Last Blood (Adrian Grunberg, 2019) - Rambo (2008) – 11 tahun
Rambo never die dan semua orang tahu Rambo itu Sylvester Stallone. Tak heran, proyek waralabanya tak pernah habis sejak versi orinya dibuat pada 1982. Saat Sly sutradarai edisi keempat dikira tamatlah Rambo. Ternyata belum. Giliran Adrian Grunberg membesut laga sang jagoan untuk terakhir kalinya. Bareng Paz Vega dia bereskan konflik pribadi. Kayak apa adegan laganya di usia yang tak lagi muda?
The Godfather Part III (Francis Ford Coppola, 1990) - The Godfather Part II (1974) – 16 tahun
Sineas Francis Ford Coppola beraksi kembali. Adaptasi novel karya Mario Puzo ini mengupas balada keluarga mafia Sisilia. Kita lihat kegalauan Don Michael Corleone (Al Pacino). Dia menyesal melakoni banyak kejahatan termasuk membunuh abangnya pun rumah tangga pun kandas. Masih perlukah penjelasan kenapa kita harus nonton drama edisi ketiga sekaligus penutup trilogi ini?
Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull (Steven Spielberg, 2008) - Indiana Jones and the Last Crusade (1989) – 19 tahun
Jangan lewatkan apa pun dari Steven Spielberg. Waralaba Indiana Jones menjadi proyek fenomenalnya. Polah arkeolog yang dibawakan Harrison Ford ini menjadi pameran kreativitas Spielberg yang asik. Edisi keempat ini menjadi tontonan yang tak kalah keren. Dibantu Shia LaBeouf, Indy harus rebutan tengkorak kristal dengan agen Soviet (Cate Blanchett).
Toy Story 3 (Lee Unkrich, 2010) - Toy Story 2 (1999) – 11 tahun
Penonton Toy Story tak hanya kanak-kanak, melainkan mereka yang berjiwa kanak-kanak. Siapa sih yang ikhlas membuang mainan saat akan beranjak dewasa? Premis ini terus diulang oleh studio Pixar dan Disney dan laku keras. Bayangkan kalau mainan bisa ngomong, plus bintang top seperti Tom Hanks, Tim Allen, Joan Cusack sebagai pengisi suara. Sayang untuk dilewatkan bukan?
Star Wars: The Force Awakens (J.J. Abrams, 2015) - Return of The Jedi (1983) – 32 tahun
Balada perang bintang nun jauh di galaksi menjadi waralaba tersukses dalam sejarah selain James Bond. Utak atik konfliknya menarik, penokohan karakter unik, urutan ceritanya pun terbalik-balik. Maka tak heran jika Star Wars: The Force Awakens (2015) menjadi kelanjutan dari Return of The Jedi (1983). Namun tak perlu menonton sesuai kronologi, karena setiap film memberikan pengalaman berbeda.
Terminator: Dark Fate (Tim Miller, 2019) - Terminator 2: Judgment Days (1991) – 28 tahun
“I’ll be back,” kata Arnold Schwarzenegger, sang Terminator T-800. Selang 28 tahun James Cameron menganggap inilah film trilogi yang sejatinya. Apalagi ada Linda Hamilton yang memang comeback. Cameron menjadi harapan di balik penantian ini. Bisakah dia memuaskan penonton dengan deretan bintang muda macam Mackenzie Davis, Natalia Reyes atau Diego Luna ini?
The Exorcist III (William Peter Blatty, 1990) - The Last Exorcism Part II (1977) – 13 tahun
Proyek horor ini ngetop banget sejak William Friedkin bikin versi orinya pada 1973. Nah, The Exorcist III lebih pas jadi sekuel versi Friedkin ketimbang edisi keduanya karya John Boorman. Tak ada si bocah kesurupan Regan (Linda Blair) atau romo Merrin (Max von Sydow). Edisi ketiga ini mengupas kasus dihadapi oleh detektif Kinderman (George C. Scott) dan romo Dyer (Ed Flanders).