wiseguy
by wiseguy

Diam-diam aktris Kirsten Dunstmengadaptasi novel semi-autobiografi The Bell Jar dengan Dakota Fanning yang memerankan karakter utamanya. Akankah debutnya sukses merebut hati kritikus dan penonton?

Setelah cukup produktif terlibat di sejumlah film, tercatat pernah berperan di lebih dari 70 judul termasuk seri televisi, aktris Kirsten Dunst mencoba peruntungannya di kursi sutradara.

Sebagai debut, perempuan Amerika berdarah Jerman itu akan mengadaptasi karya klasik dan satu-satunya novel yang pernah ditulis penulis dan penyair Sylvia Plath, The Bell Jar, yang terbit pertama kali pada 1963 dengan nama samaran Victoria Lucas.

Bisa dimengerti jika Dunst mempertaruhkan langkah karier partamanya lewat The Bell Jar, karena memang menyimpan berbagai hal penting dan menarik.

Novel ini tentang seorang wanita muda yang pindah ke kota besar dan berjuang melawan penyakit mental yang dideritanya. Yang menarik, ini adalah semi-autobiografi sang penulis, sebuah kisah nyata yang dibalut dalam kerangka cerita dan drama dengan nama-nama orang dan tempat yang telah diubah. Tapi, ini fakta berikutnya yang bisa segera menerbitkan rasa ingin tahu semua orang: Sebulan setelah buku itu terbit di Inggris, sang novelis bunuh diri!

Novel The Bell Jar sering disebuat sebagai roman à clef; sang protagonis yang menderita penyakit mental, sejajar dengan pengalaman penulisnya sendiri yang menderita depresi klinis.

Nama Sylvia Plath pertama kali dicantumkan sebagai penulis The Bell Jar pada tahun 1967 dan tak diterbitkan di Amerika Serikat hingga 1971 sesuai permintaan suami kedua Plath, Ted Hughes, dan sang ibu. Meski dianggap  “muram,” novel yang telah diterjemahkan ke dalam belasan bahasa non-Inggris ini sering menjadi bacaan di pelajaran bahasa di sekolah-sekolah SMA Inggris.

Tapi akankah film ini kelak akan menjadi sebuah drama muram durjana?

“Pokoknya bukan film komedi muram,” ucap Kirsten Dunst, menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela acara sebuah festival film. “Meski ada elemen itu, jika tahu hal yang sedang saya adaptasi, Anda akan terkejut karena itu sama sekali tak seperti komedi muram!”

Sebagai aktris, Dunst sangat dikenal lewat perannya sebagai Mary Jane Watson, kekasih sang superhero dalam seri blockbuster Spider-Man. Catatan prestasinya amat mengesankan. Di sejumlah festival film; setidaknya ia pernah meraih 28 penghargaan, 55 nominasi, plus dua kali nominasi Gloden Globe untuk Aktris Pendukung Terbaik dalam Interview with the Vampire: The Vampire Chronicles (1994) dan Fargo (2014) untuk Aktris Terbaik.

Debutnya sebagai sutradara sebenarnya sudah berawal sejak tahun 2007. Dunst membuat sebuah film pendek berjudul Welcome, dibintangi dua nominator Oscar Winona Ryder dan John Hawkes. Debutnya ini banyak menuai pujian. Welcome disebut sebagai film pendek yang cerdas, lucu dengan sentuhan humor gelap. Tiga tahun kemudian, sekali lagi Dunst membesut film pendek berjudul Bastard yang diputar di Tribeca Film Festival pada tahun 2010.

Kali ini, selain menyutradarai, Dunst sekaligus juga menulis skenario The Bell Jar, bekerja sama dengan  Nellie Kim. Pemilihan Dakota Fanning yang akan memerankan Esther Greenwood, karakter utama novel ini, tampaknya juga bukan pilihan salah.

Fanning, aktris yang telah berkiprah sejak anak-anak itu, tak perlu diragukan lagi kemampuannya.  Lewat I Am Sam (2001), dunia mengenal talenta aktingnya yang luar biasa; dan tak lama kemudian, ia dengan mudah mengimbangi kepiawaian akting Charlize Theron dalam Trapped (2002).  Sepanjang kariernya, aktris muda ini menuai setidaknya 17 penghargaan dan 26 nominasi dalam aneka festival film.

Tampaknya, The Bell Jar yang akan memulai pengambilan gambarnya pada 2017 nanti, akan menjadi “sesuatu”, seperti keinginan Dunst. “Saya tak ingin ini menjadi film indie kecil. Saya ingin ini menjadi sesuatu yang besar,” kata sang calon sutradara dengan wajah sumringah.

Materi cerita hebat, sutradara cerdas dan penuh gairah, dan aktris muda penuh talenta, bisa jadi perpaduan luar biasa!