Hadrah Daeng Ratu
by Hadrah Daeng Ratu

Sejak menjadi sutradara layar lebar, saya punya pengalaman unik. Entah bagaimana, setelah menggarap Mars Met Venus (Part Cewe) dan Mars Met Venus (Part Cowo) (2017), saya selalu mendapat proyek film horor. Tahun lalu ada Jaga Pocong dengan bintang Acha Septriasa, disusul  tahun ini ada #Malam Jumat The Movie, dan bulan depan ada Makmum dengan bintang Titi Kamal.

Sebagai sineas, saya harus punya banyak referensi untuk berkarya. Kebetulan dari koleksi terkininya CATCHPLAY, ada tiga film horor yang menarik perhatian saya. Teror hantu di dalamnya mungkin tak asing bagi kita. Namun bagaimana kalau “kehororan” itu sendiri muncul bukan karena hantu, tapi karena rasa takut berlebihan yang dimiliki oleh setiap karakter di dalamnya. Film yang dimaksud yaitu Us, The Curse of La Lloronadan Pet Sematary.

 

The Curse of La Llorona (Score: 5/5)

Kalau lihat nama James Wan dalam film, artinya harus siap jantungan dengan jumpscare horror-nya serta sosok hantu yang diciptakan dalam film. Wan kembali memproduksi satu sosok yang menyeramkan dalam La Llorona bareng sutradara Michael Chaves. Dari alur ceritanya, kita melihat celah untuk membuat sekuel dan akan menjadi universe baru. Satu teror hantu dibuat untuk tidak akan selesai dalam satu film. Tentu saja dengan pendekatan visual yang memancing imajinasi dan adrenalin penonton. Sukses di pasaran artinya membuka peluang lebih besar untuk membuat kelanjutan cerita.

La Llorona adalah dongeng tradisional Meksiko, sosok perempuan yang datang menguntit anak-anak yang melanggar perintah orang tua. Dahulu ada perempuan yang kehilangan anak. Dia mati bunuh diri dan menjadi arwah penasaran yang mencoba menghancurkan keluarga lain yang punya anak. Kemudian menjadikan anak itu pengganti anaknya yang tiada. Berawal dari seorang Ibu Anna Garcia (Linda Cardellini), single dengan dua anak. Sejak suaminya mati, ia bekerja dan mengurus anaknya. Suatu hari, ada satu kasus yang akhirnya merembet dan mengancam jiwanya dan anak-anak. Anna berupaya keras untuk menghadapi La Llorona yang akan mengambil anaknya.

Komentar Hadrah: Plotnya lebih sederhana dari Us. Namun Michael Chaves membuat teknik kemunculan sosok La Llorona menjadi sangat menakutkan, dengan jumpscare tak terduga. Yang paling menarik lagi adalah tempo ketegangan dalam film ini, satu scene panjang yang tak ada habisnya pada teror-teror kecil yang bikin jantung berdebar. Tak melulu dengan kemunculan hantu, Chaves cukup bisa memanfaatkan elemen di set untuk menambah atmosfer keseraman.

The Curse of La Llorona

 

Us (Score: 4,5/5)

Setelah sukses Get Out (2017), sutradara Jordan Peele kembali menggarap film bergenre psychological horror-thriller berjudul Us. Dari keduanya, terlihat khas tuturan ala Jordan Peele dalam menampilkan adegan di luar ekspektasi (out of the box), tak terduga dan bikin otot tegang selama ikut ritme yang dibangun. Bintang Winston Duke dan Lupita Nyong'o menampilkan kualitas aktingnya yang sangat spesial. Berikut 10 hal gawat berdasarkan informasi dari sutradaranya, Jordan Peele.

Us

Komentar Hadrah: Ketegangan yang dibangun dalam film ini lebih dari sekadar teror hantu dalam film horor. Sosok berseragam sadis tersebut mirip manusia yang didatangi, dan secara nyata datang untuk membunuh. Ini menghadirkan kengerian pada interpretasi kita dalam memaknai pesan implisit yang terkandung dalam film ini bahwa “musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri”Us hadirkan fantasi bertutur yang mind blowing dengan plot twist tak terduga. Bahkan ketakutan dalam film ini adalah komedi ironi yang membuat kita tertawa ketika menontonnya. Saat itulah kita serasa ikut berlari, bersembunyi, dan berdebar bersama karakter yang berusaha untuk “tidak mati”.

Get Out

 

Pet Sematary (Score: 3,5/5)

Diangkat dari salah satu novel Stephen King, Pet Sematary (ditulis tahun 1983) pernah diadaptasi pada tahun 1989. Namanya adaptasi, apa pun yang divisualkan oleh sineas tak akan sama persis dengan imajinasi personal pembaca. Perbedaan mana saja antara novel karya Stephen King dengan filmnya silakan cek di sini.

Komentar Hadrah: Sepanjang film kita akan dibuat menerka pada satu setting misterius: sebuah kuburan binatang (pet sematary) di tengah hutan. Ceritanya keluarga Dr.Creed pindah ke satu rumah di pedesaan. Mereka tak tahu ada makam keramat di area hutan belakang rumah. Berawal dari hewan peliharaan mati dan “bisa” hidup lagi. Dr.Creed yang karakter awalnya seorang yang logis berubah setelah tahu apa misteri menolak kematian pada pet sematary.

Pet Sematary

Well, ini sih menurut saya ya, kan balik lagi ke selera. Mungkin sebagian orang akan lebih suka dengan film Us karena ide ceritanya yang out of the box, atau sosok La Llorona yang menyeramkan, atau atmosfir ngeri di dalam Pet Sematary. Kalau kalian suka yang mana guys?