Vincent Vega
by Vincent Vega

Kabar baik buat fans aktor Liam Neeson. Kini dia muncul lagi di layar lebar. Perannya lagi-lagi tipikal: jagoan tangguh yang sayang keluarga. Aih, masih so sweet aja…

Awal tahun 2019, Liam Neeson bergabung dalam proyek Cold Pursuit. Di sini sang pelakon gaek berperan sebagai Nels Coxman, petugas pembersih salju di sebuah kota kecil. Suasana yang semula tenang mendadak tegang, lantaran anaknya terbunuh oleh geng narkoba. Tak pelak, peristiwa ini mendorong Nels untuk bertindak.

Cold Pursuit merupakan remake dari film Norwegia, In Order of Disappearance. Uniknya, baik versi orisinil maupun remake, sutradaranya sama-sama Hans Petter Moland. Dan film ini menjadi debut bagi Moland di ranah sinema Hollywood. Pada versi aslinya (2014), sosok Nels diperankan oleh aktor Stellan Skarsgård. Di negeri Paman Sam, film ini sudah dirilis sepekan silam dan mendapat reaksi lumayan positif, lantaran sajian bumbu laga dan humornya.

Kali ini Neeson berpasangan dengan pelakon senior Laura Dern, yang bermain sebagai istrinya. Wah, jelas ini ensemble cast yang sayang untuk dilewatkan. Selain keduanya, masih ada pemain lain seperti Emmy Rossum, William Forsythe, dan Tom Bateman. So, Cold Pursuit menjadi obat kangen yang ampuh bagi mereka yang ngefans dengan Neeson.

 

Karakter Ayah Baik

Aktor asal Irlandia Utara ini memang dikenal lewat peran-peran yang khas. Biasanya sebagai ayah atau suami yang baik, yang kalau di film Indonesia biasanya dibawakan oleh Surya SaputraRay Sahetapy, atau Yayu Unru. Nah, bedanya, Neeson kerap menjadi ayah yang jagoan berantem macam Nelson ini. Nggak ada matinye…

Salah satu yang paling kondang adalah Taken karya sutradara asal Perancis, Pierre Morel. Berperan sebagai Bryan Mills, mantan suami dari Lenore (Famke Janssen), Neeson berupaya menyelamatkan anak semata wayangnya (Maggie Grace) dari mafia penculik asal Eropa Timur. Proyek ini meraih sukses dan membuat produser Luc Bessonmelanjutkan sekuelnya: Taken 2 dan Taken 3. Karakternya mirip dengan di Cold Pursuit bukan?

Taken

Kadang Neeson juga bertindak sebagai mentor atau guru. Di Batman Begins misalnya, bermain sebagai R’as al Ghul, Neeson menjadi mentor bagi Batman. Dia menurunkan teknik berkelahi, menghilang, bahkan aspek psikologis untuk menghilangkan trauma yang dialami Bruce Wayne. Kelak dia kembali lagi dalam The Dark Knight Rises namun pada sisi yang berbeda seperti halnya Bane (Tom Hardy).

Batman Begins

Beberapa karakter lain yang memerlukan ketrampilan berkelahi adalah Hannibal dalam proyek adaptasi serial televisi, The A Team. Di bawah arahan sutradara Joe Carnahan, Neeson berkolaborasi bersama Bradley Cooper. Hannibal adalah pimpinan tentara bayaran siap disewa oleh pihak-pihak yang membutuhkan. Kemudian ada A Walk Among the Tombstones. Bersama sutradara Scott Frank dan produser Danny DeVito, Neeson menjadi detektif yang menolong pria yang istrinya terbunuh.

A Walk Among the Tombstones

Nah, dari semua karakter yang pernah dimainkan, Oskar Schindler dalam film legendaris Schindler's List-lah yang melambungkan nama Neeson. Film arahan empu Steven Spielberg tersebut yang membuka pintu bagi pria kelahiran 7 Juni 1952 ini. Neeson meraih nominasi Oscar sebagai Aktor Terbaik, sedangkan koleganya Ralph Fiennes juga menjadi nomine sebagai Aktor Pendukung Terbaik. Dia kalah oleh Tom Hanks yang berakting ciamik dalam Philadelphia.

Oskar adalah dewa penolong bagi banyak pengungsi Yahudi yang siap menjadi mangsa bagi kekejaman tentara Nazi Jerman di Krakow, Polandia. Sosok ini seolah menjadi isyarat bagi para produser: “Halo, saya Liam Neeson. Saya siap berperan sebagai pria yang baik, sebagai kepala keluarga teladan yang siap mengorbankan apa saja.”  

Dalam kehidupan sehari-hari, Neeson pun sosok kepala keluarga yang baik. Menikah dengan Natasha Richardson pada 1994 dan memiliki dua anak. Namun sang istri meninggal karena kecelakaan ski di Kanada pada 2009, sejak itu Neeson masih awet hidup sendiri.