Vincent Vega
by Vincent Vega

Di Hari Gizi dan Makanan boleh juga diisi sambil nonton film bertema serupa. Kulinernya pun beragam, mulai dari kuliner Perancis, kuliner Nusantara, sampai fast food. Terserah deh.

Ada keramaian apa di tanggal 25 Januari? Konon ini adalah Hari Gizi dan Makanan, peringatannya diisi dengan aneka aktivitas yang terkait dengan makan-makan. Sebuah ritual yang mengisyaratkan bahwa gizi itu perkara penting untuk diperhatikan.

Masalah gizi sejatinya sejak lama diperkenalkan oleh Bapak Gizi Nasional Indonesia, Prof. Poerwo Soedarmo sejak awal kemerdekaan. Maklum, saat itu kondisi gizi masyarakat masih kurang baik. Maka Menteri Kesehatan J. Leimena minta Prof. Poerwo untuk memimpin Lembaga Makanan Rakyat (LMR). Poerwo juga membina kader pendidikan gizi yang kelak akan berinteraksi dengan publik. Lantas dibukalah Sekolah Djuru Penerang Makanan (SPDM), 25 Januari 1951. Demikian riwayat singkat lahirnya Hari Gizi dan Makanan ini.

Tak mau ketinggalan, CATCHPLAY juga mau ikutan meramaikan momentum ini. Bagaimana kalau kita menonton film yang bertema makan-makan. Mungkin efeknya bukan hanya sekadar menyenangkan , tetapi juga mengenyangkan. Dengan catatan, nontonnya ramai-ramai sambil bawa cemilan dong. The more, the merrier…

So, cekidot ya.

 

Les Saveurs du Palais (2012) – Kuliner Perancis

Film arahan Christian Vincent ini memiliki judul lain yang lebih bertutur: Haute Cuisine atawa Adi Boga. Ini merupakan adaptasi dari kisah nyata alias biopic dari juru masak top Daniele Delpeuch, mengupas masa-masa dia ditunjuk sebagai koki pribadi untuk presiden Perancis era 80-an Francois Mitterand.

Tentu saja proyek ini mengupas betapa lezatnya aneka kuliner negeri anggur tersebut. Diperkuat oleh pelakon Catherine Frot, Jean d'Ormesson, Hippolyte Girardot, hingga Arly Jover, Paduan dari gaya jenaka.Vincent dalam bercerita dengan gastronomi Perancis yang sungguh menggiurkan.

Haute Cuisine

 

Chef (2014) – Kuliner Amerika Latin

Di sini sineas Jon Favreau jadi Raden Ngabehi alias mengerjakan kabeh: sebagai sutradara, penulis skenario, dan aktor utama. Jon berlakon sebagai seorang koki restoran yang baru saja kehilangan pekerjaannya.

Untuk mempertahankan kewarasannya dia membeli truk kuliner dan melanjutkan idealismenya dalam menciptakan makanan lezat. Film yang sempat masuk Selection Official Tribeca Film Festival 2014 ini menampilkan sejumlah bintang top macam Dustin Hoffman, Robert Downey Jr., Scarlett Johansson, Sofía Vergara. Rasanya seperti makan-makan sembari melihat bintang top ya.

Chef

 

Tabula Rasa (2014) – Kuliner Minang

Film arahan Adriyanto Dewo ini ini berkisah tentang nikmatnya masakan Minang. Penonton akan dibuat lapar saat menyaksikan betapa lezatnya rendang sapi atau dendeng batokok yang ditunjukkan di layar. Sutradara Hi5teria ini benar-benar terbantu oleh tata kamera yang apik, hingga menciptakan gambar seksinya kuliner Minang ketika diolah secara tradisional. Tak heran jika Adriyanto diganjar predikat Sutradara Terbaik di ajang FFI 2014 Palembang. Begitu pula dengan Dewi Irawan dan Yayu Unru, masing-masing untuk Aktris Pendukung Terbaik dan Aktor Pendukung Terbaik.

 

The Founder (2016) – Makanan Cepat Saji

Sebuah film tentang pendiri restoran cepat saji McDonalds. Seperti apa sih profil kedai hamburger ini ketika mengukir nama besarnya yang kemudian mendunia? Nah, di sini dikupas seperti apa perjalanan panjang itu. Di bawah arahan John Lee Hancock, aktor pemeran Batman, Michael Keaton menjadi sang perintis bisnis makanan siap saji ini.

Sangat direkomendasikan untuk ditonton sambil iseng ngemil kentang goreng dan soft drink. Konon akting Keaton di sini sangat dipuji kritikus, belum lagi penampilan Laura Dern, Patrick Wilson, hingga John Carroll Lynch.

The Founder

 

Aruna dan Lidahnya (2018) – Kuliner Nusantara

Sutradara Edwin kembali menduetkan Rangga dan Cinta dalam versi berbeda. Kali ini mereka dipersatukan oleh sebuah tugas yang berhubungan dengan makan-makan. Amboi. Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Oka Antara, Hannah Alrashid, bahkan Desta merupakan deretan bintang yang dipasang. Mereka adalah magnet film ini. Kemudian ditambah bonus sejumlah menu kearifan lokal dari tanah air, seperti campor lorjuk, bakmi kepiting, choi pan, soto lamongan, pengkang dan sambal kepah, sop buntut, hingga nasi goreng.