Vincent Vega
by Vincent Vega

Marlina, Si Pembunuh dalam Empat Babak bawa pulang 10 Piala Citra, di antaranya kategori paling prestisius, Terbaik untuk Film, Sutradara Mouly Surya, dan Aktris Marsha Timothy. Terbanyak dalam sejarah FFI! 

Festival Film Indonesia 2018 usai sudah dihelat. Marlina, Si Pembunuh dalam Empat Babak akhirnya bawa pulang 10 Piala Citra, di antaranya kategori paling prestisius: Film Terbaik, Sutradara Terbaik untuk Mouly Surya, dan Aktris Terbaik untuk Marsha Timothy. Ini jumlah terbanyak dalam sejarah perhelatan FFI.  Film ini juga jadi wakil Indonesia dalam Academy Awards 2018 dengan judul Marlina the Murderer in Four Acts.

Marlina adalah film ritmis, miris, menegangkan sekaligus  menghibur untuk ditonton,  mengisahkan Marlina (Marsha Timothy) janda yang tinggal sendiri di puncak perbukitan sabana di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Kedatangan sekawanan pria yang merampok  hewan ternaknya, juga harga dirinya, membuat perempuan ini punya kekuatan tak terduga: memenggal kepala sang pemimpin perampok. 

Bagi Marsha, ini Piala Citra perdananya. Penampilannya bikin terkesan para juri, yang lakukan balas dendam akibat perkosaan ‘secara mengerikan sekaligus indah.‘

Marsha pernah dinominasi dalam Merah itu Cinta (2007) arahan sutradara Rako Prijanto dan Nada untuk Asa (2015). Aktris kelahiran 8 Januari 1979 ini meretas kariernya dalam Ekspedisi Madewa. Kemudian malang-melintang dalam sejumlah film di antaranya Tampan Tailor arahan Guntur Soeharjanto dan Oh Tidak…! yang disutradarai  Ardy OctaviandOh Tidak…! yang bergenre komedi ini bisa ditonton di CATCHPLAY, lho!

Oh No…!

Gelar Aktor Terbaik diraih Gading Marten (Love for Sale) yang baru kali ini dinominasi dan langsung menang, sementara Aktor Pendukung Terbaik untuk Nicholas Saputra (Aruna dan Lidahnya).

Sedikit flashback, koleksi film Indonesia CATCHPLAY banyak juga yang berbau pemenang Piala Citra maupun nominasi FFI. Tak percaya? Simak kupasan berikut.

 

Posesif (2017)

Total mendapatkan sepuluh nominasi dan meraih tiga piala Citra FFI 2017 Manado, masing-masing untuk sutradara Edwin, Aktris Utama Putri Marino, dan Aktor Pendukung Yayu Unru. Sementara untuk nominasi lainnya ada Aktor Utama Adipati Dolken, Aktris Pendukung Cut Mini. Sedangkan nominasi sisanya masing-masing untuk kategori Penulis Skenario Asli, Pengarah Sinematografi, Penyunting Gambar, Penata Rias, dan Film Terbaik.

Posesif

 

Stip & Pensil (2017)

Film drama komedi arahan Ardy Octaviand ini lumayan jenaka. Di ajang FFI 2017 film yang dibintangi oleh Ernest Prakasa , Tatjana Saphira, Indah Permatasari, hingga Pandji Pragiwaksono ini mampu memikat perhatian juri hingga memberikan dua nominasi piala Citra untuk kategori Pemeran Anak-anak pada Muhammad Iqbal dan Skenario Asli pada Joko Anwar, Ernest Prakasa , dan Bene Dion Rajagukguk.

Stip & Pensil

 

Rudy Habibie (2016)

Sutradara Hanung Bramantyo sukses membuat film ini di bioskop maupun di festival. Pada ajang FFI 2016, film ini meraup 10 nominasi. Mulai dari Aktor Utama Terbaik Reza Rahadian, Aktris Utama Terbaik Chelsea Islan. Kemudian ada Film Terbaik, Penulis Skenario Adaptasi, Penyunting Gambar, Pengarah Artistik, Penata Suara, Penata Musik, Lagu Tema, dan Penata Busana. Namun apes, dari semuanya tak satupun piala Citra diraih film ini.

Rudy Habibie

 

Istirahatlah kata-kata (2016)

Kisah biografi penyair Wiji Thukul digarap oleh sutradara Yosep Anggi Noen. Film macam begini memang tipikal kesukaan juri-juri festival. Maka tak heran jika proyek yang dibintangi Gunawan Maryanto dan Marissa Anita ini mendapatkan dua nominasi pada FFI 2016, masing-masing untuk kategori Sutradara dan Penulis Skenario Asli Terbaik. Keduanya untuk Yosep Anggi Noen.

Solo, Solitude

 

Ngenest: Sometimes Life Must Be Laughed At (2015)

Proyek ini merupakan debut penyutradaraan dari Ernest Prakasa, sebuah adaptasi dari novel bertajuk serupa. Dibintangi oleh Ernest, Lala Karmela, Brandon Salim, Kevin Anggara ini mendapat nominasi FFI 2006 pada kategori Penulisan Skenario Adaptasi Terbaik. Namun skenario Athirah karya Salman Aristo dan Riri Riza yang mendapat piala Citra.

Ngenest: Sometimes Life Must Be Laughed At