Dark Knight
by Dark Knight

Sudah nonton The Strangers: Prey at Night tapi masih cari film dengan ketegangan yang sama? Ini dia 5 film dengan sensasi serupa!

Terinspirasi kisah nyata pembunuhan Sharon Tate pada 1969 oleh sekte Keluarga Manson, The Strangers (2008) yang dibesut Bryan Bertino dan diperani Liv Tyler cukup membekas di benak banyak orang. Asal tahu saja, Sharon Tate adalah model, aktris dan isteri sutradara terkenal Roman Polanski. Diproduksi dengan bujet $9 juta, film ini tak disangka sukses raup $82 juta dari seluruh dunia.

Tepat 10 tahun kemudian sekuelnya, The Strangers: Prey at Night yang disutradarai Johannes Roberts dan dibintangi Christina Hendricks, Martin Henderson, Bailee Madison dan Lewis Pullman, tak kalah seru. Kali ini kisah pembunuhannya terjadi di sebuah lokasi peristirahatan. Tiga sosok bertopeng mengejar satu keluarga, ayah-ibu dan dua anaknya.

The Strangers: Prey at Night

Suka film horor yang menegangkan serupa dengan The Strangers: Prey at Night? Ini dia 5 film dengan sensasi serupa!

 

The Hallow (2015)

The Hallow adalah horor besutan sutradara The Nun (2018), Corin Hardy yang dibintangi Joseph Mawle, Bojana Novakovic dan Charlotte WilliamsThe Hallow mengisahkan Adam, pakar perhutanan yang pindah ke pedalaman Irlandia, membawa isteri dan bayi mereka demi pekerjaan baru. Ternyata, keluarga ini harus menghadapi sekumpulan mahluk menakutkan yang tinggal di hutan. Alur cerita berbeda dari film sejenis, plus efek digital yang canggih, jadi alasan Anda perlu menontonnya.

The Hallow

 

Sinister 2 (2015)

Kesuksesan Sinister (2012) yang dibintangi Ethan Hawke, Clare Foley dan Vincent D'Onofrio, membuat tim Blumhouse yang juga memproduksi Insidious (2010) dan Paranormal Activity 4 (2012) membuat kelanjutannya dalam Sinister 2 (2015). Skenarionya kembali ditulis C. Robert Cargill, yang dalam film pertamanya mengaku terinpirasi dari The Ring (2002). Kisahnya tetap berfokus pada rumah yang digelayuti aura kematian masa lalu. Kali ini, seorang ibu dan dua putera kembarnya pindah ke rumah angker tadi. Tak lama, muncul serangkaian kejadian aneh dan rahasia gelap tersembunyi yang siap hancurkan ketentraman keluarga ini.

Sinister 2

 

Friday the 13th (2009)

Kisah pembunuh bertopeng penjaga gawang hoki ini, jadi favorit penggemar horor sadis. Kali ini kisah sang pembunuh bernama Jason Vorhees, yang kembali  dalam reboot Friday the 13th dengan kisah mirip filmnya pada 1980. Disutradarai Marcus Nispel, dibintangi Jared Padalecki dan Amanda Righetti, kisahnya dimulai pada 13 Juni 1980, saat Jason kecil menyaksikan ibunya dibunuh di perkemahan Crystal Lake. Tiga puluh tahun kemudian, sekumpulan teman berlibur di Crystal Lake. Terganggu, Jason dewasa yang tinggal di sana membunuh semuanya kecuali Whitney yang mirip ibunya. Whitney pun menjadi tawanan. Enam minggu kemudian, abang Whitney, Clay, yang mencari adiknya, tiba di perkemahan itu dengan mendapat bantuan dari beberapa remaja.

Friday the 13th

 

A Nightmare on Elm Street  (2010)

Daur ulang film klasik 1984 besutan Wes Craven berjudul sama ini, mengisahkan pembunuh kejam terkenal di layar lebar, Freddy Krueger. Diproduseri Michael Bay, film ini lebih dari sekadar daur ulang film pertamanya, karena menggunakan ide Wes Craven yang lebih seram. Lehi dari pembunuh anak-anak biasa, karakter Freddy lebih mengerikan berkat bantuan komputer sehingga kulitnya terlihat terbakar dan menakutkan. Dibintangi Rooney Mara, Jackie Earle Haley, Kellan Lutz dan Kyle Gallner.

A Nightmare on Elm Street

 

Halloween (2007)

Ditulis dan disutradarai Rob Zombie, inilah daur ulang Halloween (1978) besutan John Carpenter yang juga jadi debut akting Jamie Lee Curtis sebagai Laurie. Dan tentu saja, dikenalkannya salah satu pembunuh sadis popular Michael Myers. Versi relatif barunya, 2007, mengisahkan Laurie yang diperani Scout Taylor-Compton. Michael Myers mengintai Laurie dan teman-temannya pada malam Halloween. Sedikit berbeda, Rob Zombie membuat ceritanya berfokus pada alasan kenapa Michael Myers membunuh orang. Hal ini tak pernah diungkapkan di film aslinya, yang cenderung menyatakan Michael Myers hanya ingin membunuh tanpa perlu alasan.