Popularitas delapan film Saw di masa lalu ternyata ciptakan bab berikutnya yang tak kalah muram, brutal, dan berdarah-darah: Spiral: From the Book of Saw. Melacak keterkaitan film baru ini dengan Saw sebelumnya ternyata seru, lho!
Penggemar Saw pasti tak asing dengan thriller satu ini. Saking populernya, film yang awalnya dibesut James Wan ini akhirnya jadi mitologi modern dan jadi waralaba sukses. Pertama kali dirilis pada 2004, berjudul Saw, kisahnya berlanjut hingga film ke-8, Jigsaw, 2017. Tahun ini, semesta Saw lahirkan babak berikutnya dengan dirilisnya Spiral: From The Book of Saw, yang kini tayang secara Eksklusif hanya di CATCHPLAY+.
Baik kamu penggemar Saw atau baru saja kenal semesta ini, info berikut ini amat berguna buatmu.
Delapan film Saw sebelumnya kisahnya seputar pembunuh berantai bernama John Kramer, alias "Pembunuh Jigsaw" atau "Jigsaw" saja. Tapi bagaimana dengan Spiral? Seperti dijelaskan sang sutradara, Darren Lynn Bousman, Spiral merupakan seri berbeda, berdiri sendiri, bukan sekuel, remake, atau konsep ulang. Meski kisahnya berdiri sendiri, Spiral terjadi di alam semesta Saw. Ia menjelaskan, film ini menyelipkan banyak komedi tanpa harus jadi konyol. Spiral: From the Book of Saw kisahkan jejak John Kramer muncul saat seorang detektif tewas dengan cara sadis di lintasan kereta bawah tanah. Modusnya mirip, dengan tanda khas berupa spiral di mana-mana. Detektif kepolisian, Yehezkiel "Zeke" Banks yang diperankan Chris Rock, dan mitra barunya, dimainkan Max Minghella, mulai menduga-duga siapa di balik pembunuhan sadis tersebut. Zeke yang hidupnya dibayang-bayangi ayahnya, penyelidik senior yang dihormati (diperankan Samuel L. Jackson), kini bekerja di lingkungan kepolisian dengan banyak pejabat korup. Tapi, kini Banks terjebak permainan baru mengerikan antara hidup dan mati ini.
Bagaimana kaitan Spiral dengan semua Saw sebelumnya? Simak sejumlah poin berikut!
9. Timeline sedikit berbeda
Dalam semesta Saw, waktu terjadinya peristiwa sangat penting. Film dan sekuel sebelumnya punya cara tersendiri dalam bermain-main dengan waktu, seperti dalam Saw II dan Jigsaw, di mana permainan terjadi di masa lampau.
Sementara dalam Spiral, meski peristiwa terjadi beberapa saat setelah Saw terakhir, ada sejumlah game dengan latar waktu yang sebelumnya dilakukan Jigsaw atau sang pembunuh. Selebihnya, timeline akan sedikit berbeda.
Timeline Spiral unik karena terjadi sebelum dan sekaligus setelah film Saw terakhir
8. Lokasi
Lokasi cerita bisa menjadi penting di kemudian hari. Dalam Saw, ada banyak adegan dan lokasi ikonik yang muncul. Lokasi yang bisa digunakan sekali lagi. Dari kamar mandi klasik dari awal cerita, ruang operasi tempat John Kramer meninggal, hingga rumah sakit tempat dia didiagnosis, jadi lokasi dan tempat ikonik yang bisa jadi pengikat yang berfungsi sebagai cara menghubungkan sekuel sebelumnya dengan Spiral.
Ada adegan kamar mandi yang klasik di film Saw
7. Penegakan hukum
"Halo, detektif. Aku ingin bermain game!" Penggemar horor ingat kata-kata dari Tobin Bell dalam Saw. Sementara dalam Spiral kisahkan perlawanan pada polisi kota, yang terhubung dengan masa lalunya yang kelam, lebih dari sekadar pembunuhan Jigsaw. Ada kesamaan dalam subtema ini: penegakan hukum.
Kata-kata yang jadi ciri khas Tobin Bell
6. Kasus-kasus lama dan kematian brutal
Sejumlah kasus sebelumnya dibawa kembali dan difokuskan untuk Spiral, berfungsi sebagai cara menghubungkan semuanya bersama-sama: Melalui kematian brutal yang dialami karakternya. Kasus lama berkesempatan muncul lagi di dunia Saw.
Mirip Saw, banyak kematian brutal terjadi
5. Para penyintas
Hampir tiap karakter di Saw menghadapi kematian berdarah di tangan pembunuh berantai. Orang-orang yang selamat dari pembunuhan Jigsaw dapat kembali dalam dua bentuk: sebagai pembunuh yang telah berubah berkat "metode" Jigsaw, atau penyintas yang ingin menghibur mereka yang mengalami trauma yang sama. Ini jadi hubungan yang saling mengait.
4. Perangkap
Dalam film-film Saw sebelumnya, Kramer selalu menggunakan jebakan bagi para korbannya. Jebakan telah menjadi ikon dan muncul lagi dalam beberapa bentuk di film berikutnya ini. Dalam Spiral juga demikian. Perangkap apa pun mengingatkan kita dengan tautan yang lebih dalam ke alam semesta Saw.
Spiral tampilkan juga berbgai macam perangkap
3. Motivasi
Tak semua penjahat film horor menyerang atau melakukan pembunuhan berdarah karena mereka menyukainya. Terkadang, motivasi si pembunuh berjalan dalam dan gelap. John Kramer adalah pria yang di matanya dianiaya oleh dunia, dan hanya berusaha untuk menunjukkan kepada orang-orang dosa mereka.
Maka, siapa pun pembunuh di Spiral akhirnya, mereka punya motivasi pribadi yang serupa. Dengan menunjukkan sisi gelap orang yang sebenarnya, mereka dapat mengambil satu halaman dari buku Kramer dan memanfaatkan warisan dan ajaran Jigsaw dengan kemampuan terbaik mereka.
2. Topeng putih dan kaset VS topeng babi dan flash drive
"Play me," begitu kata-kata yang tertera pada alat perekam dan kaset di film Saw sebelumnya, yang diberikan pada korban Jigsaw untuk mengetahui mengapa mereka "dihukum". Sementara itu, adegan jump scare ditampilan dalam bentuk topeng putih pucat dan buruk. Penggunaan pemutar kaset dan topeng menjadi salah satu ikatan ini dengan Spiral.
Semua hal baru yang juga terkait dengan film sebelumnya
Dalam Spiral, detektif Banks diberi flash drive dengan tulisan yang sama "Play Me". Penggunaan kata-kata ini dan rekaman video memberi jalan pada makna yang lebih dalam, bahkan mungkin penampilan dari karakter yang sudah lama mati atau terlupakan. Sementara munculnya topeng babi jadi jump scare berulang, yang memberi sensasi baru.
1. John Kramer
Banyak yang menduga ini adalah John Kramer, menurut kamu gimana?
Kematian bagi banyak penjahat horor ikonik hanyalah permulaan. Sejak film ketiga, John Kramer, Pembunuh Jigsaw yang terkenal, telah mati. Tapi kematian tak menghentikan Kramer. Selalu ada beberapa cara bagi Jigsaw untuk menemukan jalan kembali ke semesta Saw. Kamu harus menontonnya sendiri agar ini tak jadi spoiler menyebalkan. Nonton deh!