The Glorias adalah biopik pemimpin feminis legendaris, Gloria Steinem, yang digarap secara unik. Empat aktris berbeda memerankannya, di antaranya Alicia Vikander dan Julianne Moore. Apa yang bikin film ini menarik? Ini 6 hal di antaranya!
Tak masalah jika kamu merasa tak familiar dengan nama Gloria Steinem. Dia jurnalis feminis Amerika dan aktivis sosial politik, pemimpin dan juru bicara gerakan feminis Amerika yang revolusioner pada era akhir 1960-an dan awal 1970-an. Di kemudian hari, ia jadi tokoh kesetaraan perempuan di dunia.
Jika infonya sampai di situ kamu pikir ini akan jadi topik membosankan, tunggu dulu! Lewat besutan Julie Taymor, sutradara yang pernah menggarap Frida (2002) dan Across the Universe (2007), ia menggarap The Glorias, yang kini tayang di CATCHPLAY+, biopik Gloria Steinen yang didasarkan pada buku biografinya, My Life on the Road. Film ini diperankan empat aktris sekaligus: Dua orang aktris peraih Oscar, Julianne Moore dan Alicia Vikander, serta Ryan Kiera Armstrong dan Lulu Wilson.
Lalu, apa hal menarik yang bisa kita temukan dalam The Glorias? Simak yang berikut!
1. Empat aktris untuk empat tahap kehidupan berbeda
Sang sutradara, Julie Taymor, menghadirkan sosok Gloria Steinem yang digambarkan oleh empat aktris berbeda di empat tahap berbeda dalam hidupnya.
Alicia Vikander memerankan perempuan muda yang mengenakan sari saat dia melakukan perjalanan melintasi India, yang mengukuhkan diri sebagai penulis di dunia jurnalisme New York 1960-an yang saat itu dinilai “terlalu laki-laki,” dan hari-harinya sebagai bintang gerakan pembebasan. Julianne Moore memerankannya dalam era kejayaannya sebagai aktivis, selebriti, serta juru bicara gerakan tahun 1970-an. Ryan Kiera Armstrong yang berusia sembilan tahun memerankannya sebagai gadis yang tumbuh di tahun 1940-an di Ohio, dan Lulu Wilson memerankannya saat remaja.
Para pemeran Gloria Steinem berfoto bareng
2. Dua Gloria saling bercakap-cakap!
Tak banyak sutradara yang melakukan pendekatan penceritaan ala Julie Taymor. Dalam The Glorias, dua orang Gloria saling bercakap-cakap dan bersandar bahu-membahu selama naik bus! Gambarnya ditampilkan dalam warna hitam-putih. Fakta bahwa Gloria terus-menerus berada di jalan, adalah salah satu tema film ini. Bahkan ada momen lucu saat keduanya saling berhadapan di acara bincang-bincang. Film ini lini kalanya juga banyak melompat-lompat. Taymor sebagai sutradara film dan teater sekaligus punya pengalaman matang dalam bercerita yang penuh petualangan, sehingga ia percaya diri dalam hal ini.
Poster Gloria Steinem di tangan aktivis
3. Ayahnya menamai anjing keluarganya “Dammit”
Leo Steinem, ayah Gloria (diperankan Timothy Hutton) menamai anjing keluarganya “Dammit” alias "Sialan". Ternyata alasannya unik. Saat tumbuh dewasa, ayah Gloria dilarang oleh ibunya mengumpat di depan anak-anak. Jadi dia menamai anjing mereka dengan “Dammit.”
Sosok Gloria Steinem dalam kehidupan nyata
"Jika dia merasa perlu mengatakan sesuatu yang lebih kuat," kenang Gloria, "dia akan menyebutkan gabungan kata panjangnya sendiri, yang dia ucapkan dengan kecepatan tinggi: Goshdarn Caloramorbus Antonio Canova Scipio Africanus the Younger the Elder the Middleaged."
4. Ia menepati janji pada dokter aborsi selama hampir 60 tahun
Lewat Gloria muda yang diperankan Vikander, ia meminta bantuan seorang dokter di Inggris untuk melakukan aborsi, prosedur ilegal saat itu. Ia bilang, ia punya dua aturan sebelum aborsi dilakukan: "Anda tak boleh memberi tahu siapa pun nama saya. Kedua, lakukan apa yang ingin Anda lakukan dengan hidup Anda. "
Alicia Vikander sebagai Gloria muda di usia 20-an
Adegan ini benar-benar didasarkan pada momen nyata. Ia berusia 22 tahun saat melakukan aborsi pada 1957. Ia akhirnya melanggar aturan pertama dokternya dalam dedikasi buku biografinya, akhirnya memberitahu namanya setelah merahasiakannya selama beberapa dekade: “Dr. Sharpe yang terkasih, aku percaya Anda, yang tahu hukum tidak adil, tidak akan keberatan jika aku mengatakan ini begitu lama setelah kematian Anda: Aku telah melakukan yang terbaik yang bisa kulakukan dengan hidupku. Buku ini untukmu."
5. Ia menyamar sebagai Playboy Bunny
Lagi, Gloria dalam versi Vikander. Ia pernah menyamar sebagai Playboy Bunny pada 1963 demi melaporkan kondisi kerja di Playboy Club milik Hugh Hefner. Ia mengungkapkan kehidupan pelayan perempuan yang seksis dan dibayar rendah, memberinya ketenaran dan memulai kariernya dalam aktivis hak-hak perempuan.
Klub itu "bukan tempat glamor yang coba dijual Hugh Hefner," kata Gloria dalam film dokumenter Gloria: In Her Own Words. “Aku menyesal selama bertahun-tahun telah melakukannya, karena itu membuatku terkesan tak serius. Tapi ketika feminisme mulai muncul di otakku, terlambat dalam hidup, aku jadi senang melakukannya."
Alicia Vikander menjadi Gloria Steinem yang sempat ikutan Playboy Bunny
6. Julianne Moore berperan sebagai Gloria di kemudian hari
Dalam era yang diperankan Julianne Moore, Gloria di usia 60-an, ada adegan pernikahan kecil di Cherokee. Dia berbincang dengan dirinya yang lebih muda tentang acara tersebut.
"Dulu kau bilang pernikahan mengubah perempuan jadi setengah manusia," kata Gloria muda dari Vikander. “Tapi kata 'partner,' aku suka itu.”
Gloria dalam kehidupan nyata benar-benar menikah pada 2000 dengan pengusaha dan aktivis kelahiran Afrika Selatan David Bale, ayah aktor Christian Bale.
Julianne Moore menjadi Gloria Steinem versi kekinian
“Meski aku bekerja bertahun-tahun untuk membuat pernikahan lebih setara, aku tak pernah berharap memanfaatkannya sendiri,” katanya. "Aku harap ini membuktikan apa yang dikatakan para feminis - bahwa feminisme adalah tentang kemampuan untuk memilih apa yang benar di setiap waktu dalam hidup kita."
Empat tahun setelah Bale meninggal karena kanker pada 2003, Gloria mengatakan: "Aku tak berubah. Pernikahan yang berubah. Kami habiskan 30 tahun di Amerika Serikat untuk mengubah hukum pernikahan. Jika aku menikah saat seharusnya menikah, aku akan kehilangan namaku, tempat tinggal resmiku, peringkat kreditku, dan banyak hak sipilku. Itu mungkin yang membuat pernikahan setara."
Nah. Tonton deh!