Sejumlah film refleksikan kepribadian ibu, seperti perfeksionis, performer, atau gila ilmu. Ada juga lho, jenis ‘bunda kacau tapi keren’. Sambil rayakan Hari Ibu, yuk teropong kepribadian bunda tersayang!
Hari Ibu, 22 Desember, tiba. Saatnya rayakan besarnya peran ibu dan cinta kita pada para bunda di Indonesia!
Dibanding hari penghargaan bagi ayah, Hari Ibu relatif populer dirayakan. Sekadar mengingatkan, di Indonesia Hari Ibu berdasar latar belakang historis pergerakan nasional para perempuan melalui konggres pada 22 Desember 1928. Dan satu hal tak terbantahkan: Jasa ibu luar biasa penting. Bagi kita, bagi negara, bagi dunia!
Tapi ngomong-ngomong, seperti apa jenis kepribadian bundamu? Mereka bisa digambarkan dan digolongkan, antara lain lewat film lho. Adakah bundamu seperti satu dari enam ini? Yuk bersenang-senang menerepong kepribadian Bunda lewat karakter film!
1. Perfeksionis, seperti dalam Crazy Rich Asians
Komedi romantis Crazy Rich Asians jadi top box office tahun ini, menyeruak di antara sejumlah blockbuster pada bulan perilisannya. Besutan Jon M. Chu yang diperani Constance Wu, Henry Golding, Gemma Chan, Lisa Lu, Awkwafina, Ken Jeong dan Michelle Yeoh ini, menampilkan satu karakter unik dan dominan: Eleanor Young (diperani Michelle Yeoh), ibu dari Nick Young (Henry Golding), sang kekasih Rachel Chu (Constance Wu).
Karakter ibu dalam film ini digambarkan mengendalikan anak-anaknya, mulai bagaimana mereka harus tampil di tengah pesta, hingga dengan siapa mereka menikah. Mengapa? Agar kekayaan bisa diwariskan dari generasi ke generasi, seperti prinsip dalam monarki atau keluarga kerajaan. Tapi konflik atas pilihan puteranya tak terhindarkan, dan sang ibu akhirnya mengambil jalan tengah. Di akhir film, Eleanor melakukannya dengan luar biasa: Dia mendengarkan, mengakui, dan tunduk secara elegan.
Bisa dibilang, kepribadian Eleanor adalah ‘perfekionis’ atau penuntut kesempurnaan. Adakah kepribadian bundamu mengingatkan Eleanor? Apa ya hadiah terbaik untuk ibu perfeksionis?
2. Performer, seperti dalam Mamma Mia! dan Mamma Mia! Here We Go Again
Salah satu peran ibu paling mengesankan dalam musikal pastilah Mamma Mia! lewat karakter Donna (Meryl Streep). Besutan Phyllida Lloyd ini jadi film terlaris kelima pada 2008. Sepuluh tahun kemudian, sekuelnya Mamma Mia! Here We Go Again pun dirilis.
Menjelang pernikahannya, Sophie Sheridan (Amanda Seyfried) diam-diam mengundang tiga pria yang diduga ayah biologisnya. Sementara sang ibu mengundang Tanya (Christine Baranski) dan Rosie (Julie Walters), mantan rekan trio vokalnya dulu, Dynamos. Mereka tampil menyanyi dengan bergairah saat perayaan malam lajang.
Ibu macam Donna, Tanya dan Rosie adalah tipe performer yang suka tampil dan jadi pusat perhatian. Hadiah terbaik ibu tipe performer? Ajak beliau ke karaoke, dan biarkan semua menikmati suara indahnya. Syal cantik, mungkin cocok! Atau, ajak ke salon dan lakukan perawatan antiaging!
3. Ibu supersibuk dan kelelahan, seperti dalam Tully
Film Tully yang diperani Charlize Theron adalah contoh peran ibu yang terlalu sibuk, sehingga hidupnya “di ambang kehancuran”. Diam-diam kondisi ini sering dialami banyak ibu, lho! Sebagai Marlo, ia adalah seorang ibu yang mempekerjakan pengasuh untuk membantu merawat tiga anaknya, termasuk seorang bayi baru lahir. Sosok dan persoalan dalam film ini bisa jadi merefleksikan banyak ibu di dunia: Payudara sakit, rumah berantakan, anak-anak berteriak tanpa alasan, dan seorang ibu kelelahan dan mulai berteriak juga. Kelelahan fisik, emosional, mental, ketakutan menua, dan mulai merasa kehilangan sebagian banyak hal yang dimiliki semasa muda.
Ibu jenis ini disebut ‘sibuk dan kelelahan’. Dan butuh bantuanmu! Hadiah terbaik? Bebaskan beliau dari segala beban rutin. Biarkan, kalian anak-anak dan asisten rumah tangga, mengambil alih semua tugas dan kewajibannya. Manis, kan?
4. Gila ilmu, seperti dalam Life of the Party
Selalu saja ada orang yang keranjingan ilmu dalam kelompok, dan itu bagus! Lebih hebat lagi jika itu terjadi pada seorang ibu. Tontonlah misalnya Life of the Party. Film yang ditulis sekaligus diperani komedian terkenal Melissa McCarthy dan dibesut suaminya, Ben Falcone ini kisahkan perempuan yang kehilangan segalanya dan pernikahan berakhir. Setelah ditinggalkan suami, Deanna (Melissa McCarthy) memutuskan untuk meneruskan kuliah. Ia bahkan sekelas dengan teman putrinya, menemukan sahabat baru, bahkan tujuan hidup baru. Juga pesta gila yang bisa lepaskan diri dari semua beban!
Meski bukan pada sisi pesta gilanya, banyak ibu yang selalu ingin belajar, keranjingan info baru, dan hal-hal yang bisa memperluas pengetahuan. Mereka kategori gila ilmu. Hadiah terbaik? Belikan novel atau buku yang selama ini ingin dibelinya. Atau, daftar kursus ketrampilan baru. Les bahasa Prancis, mungkin?
5. Kacau tapi keren, seperti dalam Bad Moms
Kacau tapi keren, atau keren meski kacau. Ada lho ibu dengan jenis kepribadian ini! Dalam drama komedi Bad Moms misalnya. Besutan duo Jon Lucas dan Scott Moore yang diperani Mila Kunis, Kathryn Hahn, dan Kristen Bell ini kisahkan Amy Mitchell (Mila Kunis), perempuan pekerja sekaligus ibu dua anak. Ia amat berkomitmen pada keluarga, termasuk memasak, antar anak ke kegiatan ekstra, aktif di kegiatan persatuan orangtua murid. Pada satu titik, ia ingin merasakan kembali jadi muda, lajang, bebas. Dan ingin menikmati petualangan yang membebaskan bersama dua sahabat senasibnya!
Ibumu, pada satu titik, mirip-mirip begini? Mereka tergolong ‘keren tapi kacau’. Hadiah terbaik? Ajak konser bareng! Atau, liburan penuh petualangan macam pergi ke Dufan, kemping bareng, bisa jadi cocok buat beliau.
6. Pembawa damai, seperti dalam 3 Generations
Konflik adalah bagian dari hidup. Film 3 Generations besutan Gaby Dellal ini tawarkan kisah unik antara anak, ibu dan nenek yang menghadapi problem zaman now. Dibintangi tiga aktris hebat mewakili generasinya: Elle Fanning, Naomi Watts dan peraih Oscar Susan Sarandon. Fanning yang perani Ray (semula bernama Ramona), remaja transgender yang lahir sebagai perempuan namun sadar kalau ia merasa sebagi cowok. Ibu tunggalnya, Maggie (Naomi Watts) mendukung keputusan anak semata wayangnya tapi diam-diam kuatir ketika ia harus menemui bapak biologis sang anak untuk mendapat restu terapi hormon demi perubahan kelamin. Maggie harus jadi pembawa damai dari konflik ini.
Pembawa damai, jenis kepribadian yang keenam ini, banyak dimiliki para ibu, meski problemnya tak harus sepelik dan seuinik yang dialami Maggie. Hadiah terbaik bagi ibu pembawa damai adalah… adakah kalian punya ide sendiri?
