Mengejutkan, Robin Hood yang diperani Taron Egerton. Setelah bergaya romantik ala Kevin Costner, nuansa muram versi Russell Crowe, karakter Robin Hood kini bergaya superhero. Ini sisi unik dan menariknya!
Kisah perampok legendaris asal Inggris Robin Hood, sosok pahlawan pembela rakyat miskin, kembali dilayarlebarkan. Yang terbaru, Robin Hood, kini diperani Taron Egerton, yang memunculkan kritik beragam. Di antaranya berkomentar, di tangan sutradara Otto Bathurst, film ini bak mencuri gaya Batman Begins yang dibesut Christopher Nolan. Suara lain bilang, daur ulang memang dikemas dengan gagasan segar agar relevan dengan penonton milenial.
Robin Hood, kini ditayangkan di banyak bioskop dalam negeri pada minggu ini, mengisahkan Robin of Loxley (Taron Egerton), tentara salib yang pulang ke negerinya. Ia menjumpai pejabat korup yang berfoya-foya habiskan dana kerajaan, padahal rakyat dalam keadaan sengsara. Robin kemudian berlatih memanah pada Little John (Jamie Foxx) demi melawan tirani Inggris yang sewenang-wenang.
Film ini juga dibintangi Ben Mendelsohn yang memerani Sheriff of Nottingham, musuh Robin Hood. Tak kalah menarik, si seksi Eve Hewson, puteri penyanyi Bono, sebagai Marian, kekasih Robin. Juga penampilan Jamie Dornan yang perani Will Tillman, dan Tim Minchin sebagai Friar Tuck.
Film ini bagus atau tidak? Ini yang perlu kamu tahu sebelum menontonnya!
Ceritanya sedikit berbeda
Meski spirit “di mana ada korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, ketidakadilan sosial, Anda butuh Robin Hood” dipegang teguh Otto Bathurst, sang sutradara menggarapnya dengan berbeda. “Film ini tak ada hubungannya dengan Robin Hood lain yang telah dibuat," katanya pada media. “Aku tak menonton film-film sebelumnya dan tak terpengaruh mereka. Versi kami berbeda dari yang pernah Anda tonton.”
Jika berbeda, mengapa dan seberapa berbeda? Sang pembesut memberi alasan, “Robin Hood berasal dari abad ke-14, jadi penting bagi kita memodernisasi karakter dan ceritanya. Ini kisah yang telah dituturkan ratusan kali, selama ratusan tahun," katanya. “Kami punya versi sendiri, versi abad ke-21, dan menempatkan sempalan modern ini pada kisah yang membuatnya menarik, penuh aksi, dengan laju cerita serba cepat.”
Bagi Taron Egerton, pejuang yang mengutak-atik hukum demi kebaikan lebih besar, sangat relevan dengan iklim politik saat ini. Menurut aktor yang sebelumnya bermain dalam Billionaire Boys Club (2018), Kingsman: The Golden Circle (2017) dan Legend (2015) itu, “Manusia cenderung melakukan kesalahan yang sama berulang kali. Kesenjangan orang kaya dan miskin makin lebar. Kalangan kaya dan berkuasa sering berbuat gila, jadi orang harus bisa keluar dari situasi itu tanpa cedera,” begitu kata aktor tentang film yang diproduksi Appian Way, rumah produksi milik Leonardo DiCaprio ini.
Robin Hood, dari Sean Connery, Kevin Costner hingga Taron Egerton
Sebagai kisah berdasar dongeng klasik, cerita Robin Hood pernah diterbitkan dalam begitu banyak novel atau komik. Menurut situs IMDB, setidaknya ada 14 film tentang karakter ini baik dalam versi layar lebar maupun seri TV.
Mereka yang pernah perani karakter ini di antaranya Michael Praed, Jason Connery, Errol Flynn, Douglas Fairbanks, Richard Greene, Jonas Armstrong, Cary Elwes, Russell Crowe, Martin Potter, Kevin Costner, Patrick Bergin, Dick Gautier, Sean Connery dan Patrick Troughton. Dan tentu yang terbaru Egerton. Siapa paling menarik dan layak dikenang?
Peran Douglas Fairbanks dalam Robin Hood (1922) dianggap awal pemfilman karakter ini. Tapi yang diperani Errol Flynn dalam The Adventure of Robin Hood (1938) jadi Robin Hood pertama yang berbicara, maklum sebelumnya masih era film bisu. Lewat Robin and Marian (1976), aktor Sean Connery dianggap sukses perani karakter ini.
Kevin Costner dalam Robin Hood: Prince of Thieves (1991), meski dikritik aksen Amerika-nya terlalu kuat, ia menjadikan film ini bernuansa romantis, dengan rasa humor baik, dan makin populer dengan lagu “(Everything I Do) I Do It For You” yang dinyanyikan Bryan Adam. Di tahun yang sama, Patrick Bergin lewat Robin Hood memerani Robin Hood yang dinilai sebagai “paling membumi, dengan humor yang berbahaya.”
Ngomong-ngomong, Robin Hood versi siapa favoritmu?
